Kamis, 26 Desember 2013

Sistem Pencernaan Manusia

 “Spirulina” Bakteri Serba Guna
            Nama Spirulina berasal dari bahasa Latin yang berarti spiral kecil. Spirulina adalah mikroskopis yang berbentuk seperti sayuran spiral, mengandung fikosianin tinggi  sehingga warna cenderung hijau biru. Spirulina merupakan genus dari filum Cyanobacteria  yang diklasifikasikan sebagai bakteri, yang mengandung klorofil dan dapat bertindak sebagai organisme yang bisa melakukan fotosintesis untuk membuat makanan (Addis Ababa, 2009).
            Banyak genus dari Cyanobacteria yang berbahaya bagi manusia. Namun, Spirulina ini unik tidak hanya dalam bahwa mereka dapat dimakan, tetapi juga karena mereka memberikan banyak manfaat kesehatan .Meskipun dia bersel satu ukurannya mencapai 0,5 milimeter panjangnya, yang membuat beberapa sel Spirulina individual yang terlihat dengan mata telanjang. Spirulina dapat tumbuh dengan baik di danau, air tawar, air laut, dan media tanah. Spirulina juga memiliki kemampuan untuk tumbuh di media yang mempunyai alkalinitas tinggi, (pH8,5–11), dimana mikroorganisme lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi ini. Suhu terendah untuk Spirulina platensis untuk hidup adalah 15oC, dan pertumbuhan yang optimal adalah 35-40oC (M.Christwardana,dkk, 2013).
            Spirulina adalah Gram - negatif, dengan dinding sel lunak yang terdiri dari gula kompleks dan protien. Bakteri ini juga mengandung karotenoid. Beberapa mengandung phycoythrin pigmen, memberikan bakteri warna merah atau pink. Spirulina juga memiliki vesikula gas, memberi mereka bouyancy di lingkungan perairan yang mereka huni. Spirulina bereproduksi dengan pembelahan biner (Addis Ababa, 2009).
            Spirulina merupakan bakteri yang dapat dimakan. Manusia juga memakan bakteri ini. Di Rusia, telah disetujui untuk mengobati gejala penyakit radiasi setelah Chernobyl, karena karotenoid yang dikandungnya menyerap radiasi. Bukti menunjukkan bahwa ia mampu menghentikan replikasi virus. Ini mencegah virus dari menembus dinding sel dan menginfeksi sel. Spirulina juga meningkatkan produksi sitokin. Manfaat ini berasal dari antioksidan hadir dalam organisme. Spirulina merupakan sumber yang sangat baik dari kedua protein dan zat besi, dan berguna dalam pengobatan anemia. Mereka juga dapat bertindak sebagai sumber makanan bagi flora usus seperti Lactobacillus dan Bifidus. Penelitian oleh Wang et. al. (2005) bahwa bakteri ini juga memperlambat kerusakan saraf dalam penuaan hewan, dan mencatat bahwa hal itu dapat mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh stroke. Studi juga menunjukkan bahwa Spirulina dapat mencegah pelepasan histamines, mengobati gejala alergi. Spriulina memiliki kegunaan nonmedis juga. Sebuah studi oleh Chen dan Pan (2005) menunjukkan bahwa bakteri dapat menghapus konsentrasi rendah timbal dari air limbah. Penelitian oleh da Costa dan de Franca ( 2003 ) menggambarkan bahwa Spirulina juga mampu menghilangkan kadmium dari lingkungannya (Anonim, 2010).
            Spirulina juga disebut sebagai “super green food” karena kandungan nutrisinya yang luar biasa ini sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Tidak hanya berguna bagi manusia, spirulina juga bermanfaat bagi hewan dan tumbuhan. Di sebagian besar wilayah Amerika Serikat, Spirulina diteliti untuk dikembangkan ke laboratorium. Ada beberapa spesies Spirulina yang berbeda-beda, namun hanya beberapa yang diidentifikasi pada label produk komersial yang tersedia (Anonim, 2010). Spirulina sendiri merupakan sumber nutrisi alami yang paling lengkap dibanding  nutrisi lainnya, dengan kandungan yang terdapat di dalamnya :
·         Beta-karoten: Anti oksidan alami untuk melawan kanker, sakit jantung, HIV, virus, bakteri, serta meningkatkan daya imun (pertahanan tubuh).
·         Vitamin B12:  Kandungan spirulina 25 kali lipat dari yang terdapat pada hati sapi. Vitamin B12 penting untuk menambah energi, pertumbuhan, fungsi syaraf, dan pembersihan internal
·         Kandungan vitamin E Spirulina 3 kali lebih kaya dari gandum
·         Spirulina merupakan satu-satunya tumbuhan yang mengandung GLA (Gamma Liilonenic Acid) yang bisa membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah tlnggi, dan berbagai penyakit lainnya. GLA,dalam susu ibu membantu kesehatan bayi.
·         Zat besi Spirulina; 58 lebih kaya dari bayam, dan mudah di serap
·         Protein Spirulina, 2 kali lipat dan kacang kedelai, dan 3 kali lipat dari sapi, ikan atau telur

Daftar Pustaka
Addis Ababa. Spirulina. http://www.spirulina-benefits-health.com/what_is_spirulina.html. 2009. Diakses tanggal 19 Desember 2013, pukul 17.21 WIB.
Anonim. Spirulina. http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Spirulina. 2010. Diakses tanggal 19 Desember 2013, pukul 17.22 WIB.
M.Christwardana,M.M.A.Nur,Hadiyanto. Spirulina. http://journal.ift.or.id/files/210104%20Spirulina %20platensis%20POTENSINYA%20SEBAGAI%20PANGAN%20low%20res.pdf. 2013. Diakses tanggal 24 Desember 2013, pukul 14.00 WIB.
   

Selasa, 24 Desember 2013

Sistem Pencernaan Manusia
            Sistem pencernaan terdiri atas organ – organ yang membentuk saluran pencernaan. Sistem ini berfungsi memecah zat – zat yang kompleks menjadi zat – zat yang sederhana sehinggga menjadi mudah diserap oleh tubuh.
A. Organ Penyusun Sistem Pencernaan Manusia
Organ penyusun sistem pencernaan manusia terdi atas:
1.         Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang di lalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada mulut terdapat:
a.    Gigi
Gigi manusia berfungsi untuk memotong dan menghaluskan makanan. Bila gigi dipotong memanjang, maka akan tampak bagian-bagian sebagai berikut:
·         Lapisan email: bagian yang paling luar dan paling keras dari gigi
·         Tulang gigi yang tersusun atas zat dentin
·        Pulpa, merupakan rongga dalam gigi yang berisi serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah
·         Akar gigi yang tertanam di dalam gusi
b.    Lidah
Selain sebagai alat pengecap, dalam pencernaan makanan lidah berfungsi untuk:
·         Membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut
·         Membantu membersihkan mulut
·         Membantu bersuara dan bicara
·         Membantu mendorong makanan dalam proses penelanan
c.    Kelenjar ludah
Pada rongga mulut bermuara tiga pasang saluran dari kelenjar ludah.
·         Glandula parotis, di dekat telinga menghasilkan ludah yang berbentuk cair
·         Glandula submaksilaris atau kelenjar ludah bawah rahang atas
·         Glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah lidah
Fungsi air ludah adalah untuk memudahkan menelan, pencernaan, serta sebagai pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam maupun basa.
2.         Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung
3.         Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
            Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
·         Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
·         Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit
·         Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
·         Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
a.    Merangsang keluamya sekretin
b.    Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
c.    Desinfektan
d.   Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
4.         Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi
memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a.    duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
b.    jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
c.    ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul- molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung,
molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu
molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.
5.         Usus Besar
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a.    Menyerap air selama proses pencernaan.
b.    Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c.    Membentuk massa feses
d.   Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh (defekasi).
6.         Rektum
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan berakhir di anus sebagai alat pencernaan manusia yang terakhir. Biasanya rectum ini kosong karena tinja di simpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens, jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum maka timbul keinginan untuk Buang Air Besar (BAB).
7.         Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh dan merupakan tahap akhir sistem pencernaan manusiadalam mengolah makanan.
Saluran pencernaan pada manusia adalah mulut     esofagus     lambung     usus halus      rectum
      anus
B. Nutrisi
            Nutrisi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
1.         Makronutrien
Nutrisi yang termasuk dalam makronutrien terdiri atas:
a.    Karbohidrat
Karbohidrat terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-buahan, dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. Kalau kita konversikan I kalori = 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16,8 kilojoule.
Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula sederhana seperti glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh. Jika manusia mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan disekitar perut, ginjal, dan bawah kulit. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, kurus, semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit berkurang.
b.    Protein
Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak, daging, susu, ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Protein berfungsi sebagai komponen struktural dan fungsional. Fungsi structural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh dan pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan dengan fungsinya sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon dan enzim.
Selama proses pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan bantuan enzim pepsin di dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino inilah yang akan diserap oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat, setiap 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar.
c.    Lemak
Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan lemak hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.  Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori atau 38 kilojoule.
2.         Mikronutrien
Nutrisi yang termasuk dalam mikronutrien terdiri atas:
a.    Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai kompenen organic enzim yang disebut sebagai co-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yang larut dalam air dan lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda halnya dengan vitamin yang larut dalam air, bila jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan dibuang ke luar tubuh melalui urin. Kekurangan vitamin akan menyebabkan penyakit avitaminosis.
b.    Mineral
Garam mineral dibutruhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai contoh, kalsium, sumbernya berasal dari susu, keju, daging, sayur – sayuran. Berfungsi pembentukan darah, kontraksi otot, pembentukan tulang, dan gigi.
C. Gangguan pada Sistem Pencernaan
1.      Gastritis
            Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2.      Diare
            Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
3.      Apendisitis
            Merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
4.      Hemeroid
            Hemoroid merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
5.      Maag
            Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
6.      Malnutrisi

            Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
PPT Interaktif Sistem Pencernaan Manusia


Untuk mendownload ppt interaktif sistem pencernaan ini bisa langsung klik link di bawah ini :
https://www.dropbox.com/s/p1md2tf2dnum7v2/Biologi%203A_23_Mukhti_Ayuni_Tugas_UAS.rar
Semoga Bermanfaat...... :)