FOTOSINTESIS
Laporan
Penelitian
Dibuat
untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan syarat untuk mengikuti Ujian Akhir
Semester (UAS)
Disusun
oleh :
MUKHTI AYUNI
NIM
1112016100029
Dosen
Pembimbing:
Dra.
Siti Sahara
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, wr, wb.
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah
swt atas curahan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah ini. Solawat dan salam semoga tetap terlimpahkan pada
Rasulullah Muhammad saw. Dalam makalah ini penulis membahas masalah yang berhubungan
dengan Fotosintesis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, Ibu Dra. Siti Sahara dan orang tua penulis serta
semua pihak-pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan
pikiran. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
dari pembaca semuanya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
............. A. Latar Belakang .......................................................................... 1
............. B. Identifikasi Masalah .................................................................. 2
............. C. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
............. D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
............. E. Hipotesa ...................................................................................... 3
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
............. A. Waktu dan Tempat ................................................................... 10
............. B. Alat dan Bahan .......................................................................... 10
............. C. Langkah Kerja .......................................................................... 10
............. D. Data Hasil Pengamatan ............................................................. 13
BAB
IV............................................................................................................
PEMBAHASAN 14
BAB V PENUTUP
............. A. Kesimpulan ................................................................................ 16
............. B. Saran ........................................................................................... 16
DAFTAR
LAMPIRAN ................................................................................ v
DAFTAR
PUSTAKA
ABSTRAK
Dilihat dari
organel yang menyusun sel hewan maupun sel tumbuhan, terdapat perbedaan antara
sel hewan dan sel tumbuhan ini. Organel yang umumnya tidak dimilki oleh sel
hewan, namun dimilki oleh sel tumbuhan adalah kroloplas. Organel kroloplas
adalah bagian dari organel plastida yang mengandung krolofil. Organel ini
memungkinkan tumbuhan untuk memproduksi makanannya sendiri (autotrof). Secara
kasar krolofil berfungsi dalam pembentukan makanan. Proses pembentukan makanan
(energi) ini sering disebut dengan istilah fotosintesis (foto =
cahaya, sintesis = penyusun). Fotosintesis adalah suatu
mekanisme penyusunan energi pada tanaman berkrolofil dengan bantuan cahaya
matahari.
Proses
fotosintesis terbagi atas dua tahapan yaitu tahap reaksi terang dan tahap
reaksi gelap. Reaksi terang adalah reaksi yang membutuhkan energi cahaya,
khusunya cahaya matahari sedangkan reaksi gelap adalah suatu reaksi yang tidak
membutuhkan cahaya matahari.
Cahaya yang
dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk melangsungkan proses fotosintesis adalah
cahaya (sinar) tampak. Jenis sinar ini memilki panjang gelombang yang berbeda –
beda, dari sinar merah, (panjang gelombang terbesar), hingga sinar ungu
(panjang gelombang terpendek), perbedaan panjang gelombang memberikan pengaruh
yang berbeda pula terhadap proses fotosintesis.
Selain
cahaya matahari, proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh jumlah CO2,
keadaan lingkungan tempat tumbuhan itu hidup,misalnya saja suhu.
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1. Percobaan Jan Ingenhosz ....................................................... 6
Gambar
1.2. Percobaan Sach ....................................................................... 6
Gambar
1.3. Reaksi Terang ......................................................................... 8
Gambar
1.4. Siklus Kalvin ............................................................................ 9
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data jumlah gelembung yang dihasilkan Hydrilla
verticillata ............... 13
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup di alam semesta ini. Hal ini dikarenakan tumbuhan dapat menghasilkan
makanan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk makhluk hidup lainnya.
Tumbuhan mampu membuat makanan tersebut melalui serangkaian proses yang
dinamakan fotosintesis. Proses ini dapat mengubah bahan-bahan organik sederhana
menjadi bahan organik lebih kompleks yang dapat digunakan sebagai bahan makanan
dengan bahan dasar air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2)
dibantu oleh cahaya. Bahan makanan yang dihasilkan berupa karbohidrat (C6H12O6)
serta hasil samping yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup lain, yaitu gas
oksigen (O2).
Dari
hasil fotosintesis yang berupa glukosa tersebut dapat berupa buah, umbi, maupun
biomasa lain yang bisa dimanfaatkan sebagai makanan, seperti pada tanaman
hortikultura. Makhluk hidup tidak dapat mempergunakan bahan makanan yang
dihasilkan oleh fotosintesis kecuali bila mereka mendapatkan gas oksigen yang
terbentuk dalam proses fotosintesis tersebut karena gas oksigen ini dibutuhkan
untuk membakar makanan tadi menjadi energi yang digunakan makhluk hidup untuk
beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Selain
berperan dalam pembentukan senyawa gula, proses fotosintesis juga menyediakan
bahan untuk proses-proses sintesis penting lainnya. Di antaranya yaitu
pembentukan asam-asam amino untuk membentuk protein. Senyawa-senyawa ini sangat
diperlukan oleh makhluk hidup teruatama untuk bahan penyusun tubuh. Sebagian
dari protein-protein ini tidak dapat disintesis oleh tubuh makhluk hidup
sendiri sehingga protein dari hasil fotosintesis sangat diperlukan.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis ini adalah cahaya, CO2,
air, suhu, dan unsur hara. Cahaya merupakan faktor yang cukup penting dalam
proses fotosintesis karena cahaya digunakan untuk mengolah bahan dasarnya
menjadi makanan yang dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu
penting untuk sekali untuk mempelajari pengaruh kualitas cahaya terhadap laju
fotosintesis pada tanaman. dengan mengetahui hal ini, kita dapat mengembangkan
upaya-upaya untuk mengoptimalkan hasil dari fotosintesis tersebut dengan
mengatur intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman.
B. Identifikasi
Masalah
1.
Proses
fotosintesis dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang menyinari selama
proses fotosintesis.
2.
Semakin
kecil panjang gelombang cahaya maka semakin besar energi untuk melangsungkan
proses fotosintesis.
3.
Pemberian
NaHCO3 akan mempengaruhi proses fotosintesis dengan bertambahnya
kadar CO2.
C. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah
pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap proses fotosintesis tumbuhan
air Hydrilla (Hydrilla verticillata)?
2.
Bagaimanakah
pengaruh pemberian NaHCO3 terhadap proses fotosintesis tumbuhan air
Hydrilla (Hydrilla verticillata)?
3.
Bagaimanakah
pengaruh temperatur terhadap proses fotosintesis tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla
verticillata)?
4.
Bagaimanakah
persamaan reaksi kimia pada proses fotosintesis?
D. Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui
pengaruh kualitas cahaya terhadap kecepatan fotosintesis tanaman dengan
indikator produksi oksigen setiap satuan
waktu
2.
Mengetahui
pengaruh pemberian NaHCO3 terhadap proses fotosintesis tumbuhan air
Hydrilla (Hydrilla verticillata).
3.
Mengetahui
pengaruh temperatur terhadap proses fotosintesis tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla
verticillata).
4.
Mengetahui
persamaan reaksi kimia pada proses fotosintesis.
5.
Membandingkan
tingkat fotosintesis untuk tanaman dalam kondisi cahaya yang berbeda.
E. Hipotesa
Hipotesa dalam penelitian
tentang fotosintesis adalah saya berpendapat bahwa cahaya sangat dibutuhkan selama proses fotosintesis dan dalam proses
tersebut terjadi pembentukan oksigen dengan adanya gelembung.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Fotosintesis
berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti
menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa
kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah
matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu
dengan bahan CO2 dan H2O. Fotosintesis merupakan suatu
proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari
yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti
halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran
dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam
struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2,
suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi
faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan
karbondioksida (Kimball, 1992).
Tumbuhan bersifat
autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa
anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula
dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses
ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan
glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Persamaan ini dihasilkan bahan organik yang mengandung energi kimia potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energi radiasi cahaya diubah menjadi energi kimia dalam senyawa organik yang stabil (semacam karbohidrat). Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Persamaan ini dihasilkan bahan organik yang mengandung energi kimia potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energi radiasi cahaya diubah menjadi energi kimia dalam senyawa organik yang stabil (semacam karbohidrat). Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:
1.
Sebagai
sumber energi bagi semua mahluk hidup.
2.
Pertumbuhan
dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
3.
Diperlukan
untuk sintesis berbagai senyawa organik yang diperlukan.
4.
Menyediakan
oksigen bagi kehidupan (Guritno, 1995).
Tumbuhan
terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun
satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi (Salisbury dan Ross,1995).
Orang
yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis
ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak
langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla
verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup
dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga
penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen
(Kimball, 2002).
Gambar 1.1. Percobaan Jan
Ingenhosz
Pada tahun 1860,
Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya
tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alcohol dan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak
ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Gambar 1.2. Percobaan Sach
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan
trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Reaksi
fotosintesis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu reaksi
terang (membutuhkan cahaya) dan reaksi gelap (tidak membutuhkan cahaya,
tetapi membuthkan CO2). (Salisbury dan Ross, 1995).
1.
Reaksi
Terang
Reaksi
terang merupakan proses untuk menghasilkan
ATP dan NADPH. Prosesnya diawali dengan penangkapan foton oleh
klorofil. Klorofil menyerap lebih banyak cahaya pada warna biru
(400-450 nm) dan merah (610-700 nm) dari pada warna hijau
(500-600 nm). Cahaya hijau akan dipantulkan dan
ditangkap oleh mata kita sehingga daun tampak berwarna hijau.
Fotosintesis akan menghasilkan energi lebih banyak pada cahaya dengan panjang
gelombang tertentu. Gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi, begitu
pula sebaliknya. Di dalam daun, cahaya akan ditangkap oleh
klorofil untuk dikumpulkan pada pusat reaksi. Tumbuhan
memiliki 2 jenis pigmen yang aktif sebagai fotosistem, yaitu
fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem II
terdiri dari molekul klorofil yang menyerap
cahaya dengan panjang gelombang 680 nm,
sedangkan fotosistem I 700 nm. Kedua fotosistem ini akan
bekerjasama dalam fotosintesis. Fotosintesis dimulai saat cahaya
mengeksitasi klorofil pada fotosistem II, sehingga
melepaskan elektron yang kemudian ditransfer
pada rantai transpor elektron. Energi dari elektron akan
dipakai untuk proses fotofosforilasi yang menghasilkan ATP. Reaksi ini
mengakibatkan fotosistem II menjadi kekurangan elektron. Kekurangan
elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air
yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil dari
ionisasi air ini adalah elektron dan O2.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya terbentuk dari ionisai air, bukan dari
karbon dioksida. Pada waktu yang bersamaan
dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I,
melepaskan elektron yang dikirim melalui rantai transpor elektron yang
akan mereduksi NADP+ menjadi NADPH.
Gambar 1.3. Reaksi terang
1.
Reaksi
Gelap
Dalam
reaksi gelap, ATP dan NADPH yang dihasilkan akan memicu berbagai proses kimia.
Pada tumbuhan proses kimia yang terpicu adalah siklus kalvin yang mengikat
karbon dioksida untuk membentuk gula seperti glukosa.
Gambar 1.4. Siklus Kalvin
Reaksi
ini disebut reaksi gelap karena tidak membutuhkan cahaya sehingga
dapat terjadi walaupun dalam keadaan gelap. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan fotosintesis adalah cahaya, kadar CO2,
suhu, air hasil fotosintesis, dan tahap pertumbuhan
tanaman.
Cahaya
sebagai sumber energi untuk reaksi fotosintesis jelas akan berpengaruh terhadap
laju fotosintesis tersebut. Pada umumnya, fiksasi CO2 paling
optimal terjadi di sekitar tengah hari, yaitu pada saat intensitas cahaya
mencapai puncaknya. Penutupan cahaya matahari oleh awan juga akan mengurangi
kecepatan fotosintesis. (Lakitan, 1995).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan
Tempat
Praktikum
tentang “Fotosintesis” ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 31 Mei 2013,
pukul 10.00 WIB di Laboratorium Biologi Dasar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
B. Alat dan
Bahan
1.
Alat
a.
Gelas
kimia 500 ml
b.
Tabung
reaksi
c.
Stopwatch
d.
Corong
plastik
e.
Kawat
penyangga
f.
Termometer
2.
Bahan
a.
Tumbuhan
air Hydrilla (Hydrilla verticillata)
b.
Air
jernih
c.
NaHCO3
d.
Es
batu
C. Langkah Kerja
1.
Hydrilla
+ Cahaya Matahari
a.
Menyiapkan
alat dan bahan
b.
Menyusun
(mengeset) peralatan yang akan digunakan.
c.
Memotong
Hydrilla dengan panjang ± 10 cm.
d.
Memasukan
Hydrilla ke dalam corong plastik.
e.
Mengisi
gelas kimia hingga penuh, dan tabung reaksi juga terisi.
f.
Meletakkan
rangkaian penelitian tersebut di bawah cahaya matahari.
g.
Menghitung
banyaknya gelembung yang dihasilkan peda menit ke-5, menit ke-10, dan menit ke-15.
h.
Mencatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
2.
Hydrilla
+ Cahaya Matahari + NaHCO3
a.
Menyiapkan
alat dan bahan.
b.
Menyusun
(mengeset) peralatan yang akan digunakan.
c.
Memotong
Hydrilla dengan panjang ± 10 cm.
d.
Memasukan
Hydrilla ke dalam corong plastik.
e.
Mengisi
gelas kimia hingga penuh, dan tabung reaksi juga terisi.
f.
Memasukan
NaHCO3 sebanyak 4 sendok ke dalam gelas kimia.
g.
Meletakkan
rangkaian penelitian tersebut di bawah cahaya matahari.
h.
Menghitung
banyaknya gelembung yang dihasilkan peda menit ke-5, menit ke-10, dan menit ke-15.
i.
Mencatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
3.
Hydrilla
+ Cahaya Matahari + Es Batu
a.
Menyiapkan
alat dan bahan.
b.
Menyusun
(mengeset) peralatan yang akan digunakan.
c.
.Memotong
Hydrilla dengan panjang ± 10 cm.
d.
Memasukan
Hydrilla ke dalam corong plastik.
e.
Mengisi
gelas kimia hingga penuh, dan tabung reaksi juga terisi.
f.
Memasukan
es batu yang suhunya 15ºC ke dalam gelas kimia.
g.
Meletakkan
rangkaian penelitian tersebut di bawah cahaya matahari.
h.
Menghitung
banyaknya gelembung yang dihasilkan peda menit ke-5, menit ke-10, dan menit ke-15.
i.
Mencatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
4.
Hydrilla
+ Tanpa Cahaya (tempat gelap)
a.
Menyiapkan
alat dan bahan.
b.
Menyusun
(mengeset) peralatan yang akan digunakan.
c.
Memotong
Hydrilla dengan panjang ± 10 cm.
d.
Memasukan
Hydrilla ke dalam corong plastik.
e.
Mengisi
gelas kimia hingga penuh, dan tabung reaksi juga terisi.
f.
Meletakkan
rangkaian penelitian tersebut di tempat gelap (tanpa cahaya matahari).
g.
Menghitung
banyaknya gelembung yang dihasilkan peda menit ke-5, menit ke-10, dan menit ke-15.
h.
Mencatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
D. Data Hasil Pengamatan
1. Data jumlah gelembung
yang dihasilkan Hydrilla verticillata
No
|
Perlakuan
|
Jumlah Gelembung
|
Rata-rata
(gelembung
per menit)
|
||
Menit ke-5
|
Menit ke-10
|
Menit ke-15
|
|||
1
|
Hydrilla +
Cahaya
matahari
|
78
|
68
|
21
|
11,13
|
2
|
Hydrilla +
Cahaya
matahari
+ NaHCO3
|
390
|
304
|
314
|
67,2
|
3
|
Hiydrilla +
Cahaya
matahari
+ es batu
|
13
|
2
|
-
|
1
|
4
|
Hydrilla +
tanpa cahaya
|
-
|
-
|
-
|
-
|
BAB IV
PEMBAHASAN
1.
Hydrilla
+ Cahaya Matahari
Pada percobaan pertama, saat menit
ke-5 dihasilkan 78 gelembung, saat menit ke-10 dihasilkan 68 gelembung, dan
saat menit ke-15 dihasilkan 21 gelembung, sehingga rata-rata gelembung yang
dihasilkan sebanyak 11,13. Jumlah gelembung pada menit ke-5 hingga menit ke-10
yang dihasilkan semakin sedikit, hal tersebut dikarenakan, semakin tinggi
intensitas cahaya maka semakin banyak ATP yang terbentuk, sehingga mempercepat
fotosintesis, tetapi cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil sehingga
mengurangi kecepatan fotosintesis. Rata-rata gelembung yang dihasilkan pun
lebih sedikit daripada percobaan kedua saat ditambahkan dengan NaHCO3.
2.
Hydrilla
+ Cahaya Matahari + NaHCO3
Pada percobaan
kedua, saat menit ke-5 dihasikan gelembung sebanyak 390, saat menit ke-10
dihasilkan 304 gelembung, dan saat menit ke-15 dihasilkan 314 gelembung,
sehingga rata-rata gelembung dihasilkan pada percobaan kedua ini dihasilkan
sebanyak 67,2. Jumlah gelembung rata-rata yang dihasilkan pada percobaan kedua
ini didapat bahwa rata-rata gelembung lebih banyak dari percobaan pertama. Hal
tersebut dikarenakan, NaHCO3 pada proses ini berfungsi sebagai
katalis, yaitu senyawa yang dapat menambah unsur CO2 di dalam air.
Konsentrasi CO2 yang tinggi akan meningkatkan laju
fotosintesis, sehingga dihasilkan banyak gelembung yang berupa oksigen. Karena
itu pada percobaan kedua ini paling banyak dihasilkan gelembung.
3.
Hydrilla
+ Cahaya Matahari + Es Batu
Pada percobaan
ketiga, saat menit ke-5 dihasilkan gelembung sebanyak 13 gelembung, saat menit
ke-10 gelembung yang dihasilkan turun menjadi 2 gelembung, dan pada saat menit
ke-15 tidak dihasilkan gelembung. Hal tersebut dikarenakan pengaruh suhu dapat
menghambat proses fotosintesis, sehingga temperatur yang rendah membuat laju
fotosintesis berjalan lambat, karena itu, gelembung yang dihasilkan lebih
sedikit.
4.
Hydrilla
+ Tanpa Cahaya (tempat gelap)
Pada percobaan keempat, pengamatan
proses fotosintesis Hydrilla ditempat gelap ini, dihasilkan data bahwa pada
menit ke-5, menit ke-10, dan menit ke-15 tidak dihasilkan gelembung. Hal
tersebut dikarenakan tumbuhan Hydrilla tidak melakukan proses fotosintesis di
tempat yang gelap sehingga tidak dihasilkan gelembung yang berupa oksigen.
Karena, semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah pula ATP yang
terbentuk, sehingga memperlambat laju reaksi atau bahkan tidak melakukan reaksi
fotosintesis.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sehubungan dengan
penjelasan diatas dapat disimpulkan:
1.
Proses
fotosintesis membutuhkan cahaya, karena jika tidak terdapat cahaya maka proses tersebut
akan terhambat. Semakin tinggi intensitas
cahaya semakin banyak ATP yang terbentuk, sehingga akan mempercepat
fotosintesis. Sedangkan intensitas cahaya yang terlalu rendah akan memperlambat
laju fotosintesis.
2.
Konsentrasi
CO2 yang tinggi akan
meningkatkan laju fotosintesis.
3.
Temperatur
yang terlalu tinggi dapat merusak enzim yang berperan dalam fotosintesis.
4.
Persamaan
reaksi kimia fotosintesis :
6CO2
+ 6H2O + energi cahaya - C6H12O6 +
6O2
B. Saran
1.
Hendaknya
teliti dalam melakukan penelitian tersebut, khususnya dalam mengamati banyaknya
gelembung yang dihasilkan.
2.
Hendaknya
mempunayai pemahaman terhadap materi yang berkaitan dengan penelitian sebelum
memulai melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Guritno, B. dan Sitompul, S. M. Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Yogyakarta: UGM Press. 1995.
Kimball, John. W. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga. 1992.
Kimball, John. W. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga. 2002.
Lakitan, Benyamin. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada. 1995.
Malcome. Ringkasan Biologi.Bandung: Ganeca Exact. 1990.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. Fisiologi Tumbuhan Jilid I.
Bandung: ITB. 1995.
Damar Wijaya. Pengamatan Proses Fotosintesis. http://sersanusil.blogspot.com
/2012/11/pengamatan-proses-fotosintesis-pada.html. 2012. Diakses tanggal 6 Juni 2013, pukul 12.48 WIB.
Muzayyinul Ghufron. Fotosintesis. http://muzayyinulghufron.blogspot.com/ 2013/04/laporan-praktikum-fotosintesis.html.
2013. Diakses tanggal 5 Juni 2013, pukul 20.38 WIB.
Siti Sahara. Praktik Penulisan Karya Ilmiah. http://perismatikilmu.blogspot.com/. 2012. Diakses tanggal 4 Juni 2013, pukul 13.30 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar