KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN,
ADMINISTRATOR, DAN SUPERVISOR
Disusun
:
Kelompok
2
v Dhuhana Putri Ramadhani NIM 1112016100021
v Mukhti Ayuni NIM 1112016100029
v Wulan Apriani NIM 1112016100030
v Egi Ramadah NIM 1112016100036
Dosen
Pembimbing
Dra.
Yefnelty Z., M. Pd
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, wr, wb.
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas
curahan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan pada
Rasulullah Muhammad SAW.
Dalam
makalah
ini penulis
membahas masalah yang berhubungan
dengan Peranan Kepala Sekolah sebagai Pemimpin,
Administrator, dan Supervisor. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada dosen pembimbing, Ibu Dra.
Yefnelty Z., M. Pd dan
orang tua penulis
serta semua pihak – pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan
pikiran. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
dari pembaca semuanya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
BAB II KEPALA
SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN
2.1 Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan
2.1.1 Pemimpin di Bidang Kurikulum
2.1.2 Pemimpin di Bidang Personalia
2.1.3 Pemimpin di Bidang Public Relation
2.1.4 Pemimpin di Bidang Hubungan Guru-Murid
2.1.5 Pemimpin di bidang Personal Non Pengajar
2.1.6
Pemimpin dalam Pelayanan Bimbingan dan Pengorganisasian
BAB III KEPALA SEKOLAH
SEBAGAI ADMINISTRATOR
3.1 Mengatur Proses Pembelajaran
3.2 Mengatur Administrasi Murid
3.3 Mengatur Administrasi
Pegawai
3.4 Mengatur Administrasi
Perlengkapan
3.5 Mengatur Administrasi
Keuangan
3.6 Mengatur Administrasi
Perpustakaan
3.7 Mengatur Administrasi
Hubungan Dengan Masyarakat
BAB
IV JADWAL KERJA KEPALA SEKOLAH
4.1 Kegiatan Harian
4.2 Kegiatan Mingguan
4.3 Kegiatan Bulanan
4.5 Kegiatan Akhir Tahun Aajaran
4.6 Kegiatan Awal Tahun Ajaran
BAB
V KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
5.1
Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor
5.1.1 Meneliti Keadaan
5.2 Prinsip-Prinsip Kepala Sekolah
sebagai Supervisor
5.3
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Supervisi
BAB VI KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk
mewujudkan visi dan misi pendidikan di tingkat satuan pendidikan perlu
ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah yang handal dalam menjalankan fungsi
dan peranannya. Meskipun pengangkatan kepala sekolah dilakukan secara terencana
dan sistematis, bahkan diangkat dari guru yang sudah berpengalaman atau mungkin
sudah lama menjabat sebagai wakil kepala sekolah, namun tidak otomatis membuat
kepala sekolah profesional dalam melakukan tugasnya.
Pada
beberapa kasus ditunjukkan adanya kepala sekolah yang terpaku dengan urusan
administratif yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada Tenaga Administrasi Sekolah (TAS). Penelitian tentang harapan peranan
kepala sekolah sangat penting bagi guru-guru dan murid-murid. Pada umumnya kepala
sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin di bidang pengajaran,
pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi personalia staf,
hubungan masyarakat, administrasi perencanaan
sekolah,
dan perlengkapan serta organisasi sekolah. Dalam memberdayakan masyarakat dan
lingkungan sekitar, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus
menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan
apa yang dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah.Kepala sekolah mempunyai tugas
sebagai supervisor. Kepala sekolah sebagai supervisor dimaksudkan untuk
meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap guru-guru dan personel lain
untuk meningkatkan kinerja mereka. Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas
mengatur seluruh aspek kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat memberikan
hasil yang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Aspek-aspek kurikulum
yang harus dikuasai oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah materi
pelajaran, proses belajar mengajar, evaluasi kurikulum, pengelolaan kurikulum, dan
pengembangan kurikulum.
1.2 Rumusan Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah peranan Kepala Sekolah sebagai Pemimpin?
2.
Bagaimanakah peranan Kepala
Sekolah sebagai Administrator?
3.
Bagaimanakah peranan Kepala
Sekolah sebagai Supervisor?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui peranan Kepala Sekolah sebagai Pemimpin
2.
Untuk mengetahui peranan Kepala Sekolah sebagai
Administrator
3.
Untuk mengetahui peranan Kepala Sekolah sebagai
Supervisor
BAB II
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN
2.1 Kepala Sekolah sebagai Pemimpin
Pendidikan
Tugas
utama kepala sekolah sebagai pemimpin
pendidikan adalah merumuskan
tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (policy) sekolah. Kepala
sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Kualitas kepemimpinan kepala sekolah
sangat berpengaruh terhadap terbentuknya semangat kerja, kerja sama yang
harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang
menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru. Tanggung
jawab kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan ada 6, antara lain:
2.1.1
Pemimpin
di Bidang Kurikulum
Pada jenis dan tingkat sekolah apapun
yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menajmin adanya program
pengajaran yang baik bagi murid-murid. Inilah tanggung jawab kepala sekolah
yang paling penting dan banyak tantangannya, sedangkan stafnya mendapat bagian
tanggung jawab dalam membantu usaha pelaksanaan dan pengembangan program
pengajaran yang efektif. Agar kepala sekolah mampu memberikan
pimpinan yang efektif dalam bidang ini hendaknya ia mengetahui berbagai teori
mengenai kurikulum dan menyadari kaitannya dengan kebijaksanaan dan
langkah-langkah administrasi yang sedang berlaku. Adapun aspek-aspek kurikulum
tersebut, meliputi :
1. Membantu
guru-guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan program satuan pelajaran
2. Membantu
guru dalam menyusun kegiatan belajar mengajar.
3. Membantu
guru dalam menilai proses dan hasil belajar mengajar
4.
Membantu guru
dalam menilai hasil belajar siswa
5.
Membantu guru
dalam menterjemahkan kurikulum ke dalam pengajara
2.1.2
Pemimpin
di Bidang Personalia
Pemimpin mempunyai taggung jawab untuk melatih
kelompok menyadari proses dan isi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai
hasilnya secara jujur dan
objektif. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan
dan mempertahankan
eksistensi organisasi[1]
1.
Memiliki kemampuan
menerima dan menghargai individu guru sebagai anggota staf atas dasar karakter
pribadi dan latar belakangnya
2.
Memberikan bekal
yang mendorong kekuatan, minat, dan kecakapan setiap anggota staf dalam
melaksanakan tugas
3.
Menghargai kekuatan
dan kelemahan guru dan melengkapi serta membantunya menjadi konseling pribadi
4.
Memperaktekan pendekatan
psikologis dan manajemen personalia. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan
kerjasama dalam perencanaan, hubungan individual dan kelompok, menciptakan
iklim yang menyenangkan dan pengorganisasian kurikulum dan sekolah secar
bijaksana
5.
Mengetahui dan
menerapkan beraneka ragam teknik bekerja bersama staf dalam menyelesaikan
progam
6. Mengembangkan
sensitifitas orang lain
7.
Mendorong dan
memberikan bimbingan dalam pertumbuhan professional para guru dan mendorong
motivasi belajar.
2.1.3
Pemimpin
di Bidang Public Relation
Kepala
sekolah harus dapat menciptsksn
hubungan yang harmonis kepada warga sekolah dan masyarakat yang berada
disekitar sekolah.
1.
Mendayagunakan organisasi
orang tua murid dan guru dan organisasi tertentu demi kesehatan dan
kesejahteraan anak didik
2.
Menggunakan organisasi-organisasi
tersebut untuk membantu personal sekolah dalam menentukan, mengembangkan, dan
memahami tujuan sekolah
3.
Menerapkan kepemimpinan
untuk meningkatkan partisipasi orang tua dalam menyelesaikan problema sekolah
dan masyarakat
4.
Mendorong kunjungan
orang tua dan menyediakan fasilitas terhadap kunjungan orang tua ke sekolah dan
kunjungan staf ke rumah-rumah siswa
5.
Mengembangkan metode
laporan regular yang sistematik kepada orang tua tentang pengembangan sekolah
6.
Mendayagunakan partisipasi
siswa dalam program hubungan sekolah dengan masyarakat
7.
Mengadakan studi
dan memperaktekan teknik-teknik latihan guru untuk menghandel public relation
8.
Mendayagunakan orang
tua dan warga masyarakat untuk meningkatkan program hubungan sekolah
dengan masyarakat
2.1.4
Pemimpin
di Bidang Hubungan Guru-Murid
Dalam hal ini, kepala sekolah di
harapkan menimbulkan dan menggerakkan semangat guru dan siswa, menimbulkan
hubungan yang harmonis antara guru dan siswa
agar tercapai tujuan pendidikan dan visi misi dari sekolah tersebut.
2.1.5
Pemimpin
di Bidang Personal Non Pengajar
Pada bidang ini, kepala sekolah
bertugas menyelenggarakan
urusan-urusan yang berhubungan dengan penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf sekolah, pembagian
tugas-tugas di kalangan anggota staf sekolah, masalah jaminan kesehatan dan ekonomi, penciptaan hubungan kerja yang tepat dan menyenangkan, masalah penerapan kode etik jabatan.
2.1.6
Pemimpin
dalam Pelayanan Bimbingan dan Pengorganisasian
Menciptakan
sekolah sebagai suatu lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis, dan
nyaman, sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas akan
memperoleh kepuasan kerja tinggi. Artinya pemimpin harus menciptakan iklim
organisasi yang mampu mendorong produktivitas pendidikan yang tinggi dan
kepuasan kerja yang maksimal.
BAB III
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR
Kepala
sekolah sebagai Administrator bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Hal tersebut mencakup seluruh kegiatan
sekolah, seperti; proses belajar-mengajar, kesiswaan, personalia, sarana
prasarana, ketatausahaan dan keuangan serta mengatur hubungan sekolah dengan
masyarakat. Selain itu juga, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap keadaan
lingkungan sekolahnya.[3]
3.1
Mengatur
Proses Pembelajaran
Pengelolaan
pengajaran ini merupakan dasar kegiatan dalam melaksanakan tugas pokok.
Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan ini antara lain:
1.
Pemimpin
pendidikan hendaknya menguasai garis-garis besar program pengajaran untuk tiap
bidang studi dan tiap kelas,
2.
Menyusun program
sekolah untuk satu tahun,
3.
Menyusun jadwal
pelajaran,
4.
Mengkoordinir
kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pengajaran,
5.
Mengatur
kegiatan penilaian,
6.
Melaksanakan
norma-norma kenaikan kelas,
7.
Mencatat dan
melaporkan hasil kemampuan belajar murid,
8.
Mengkoordinir
kegiatan bimbingan sekolah,
9.
Mengkoordinir
program non kurikuler,
10. Merencanakan
pengadaan,
11. Memelihara
dan mengembangkan buku perpustakaan sekolah dan alat-alat pelajaran.
3.2
Mengatur
Administrasi Murid
Dalam
bidang ini kegiatan yang nampak adalah perencanaan dan penyelenggaran murid
baru, pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok
(grouping), perpindahan dan keluar masuknya murid-murid (mutasi), penyelenggaraan
pelayanan khusus (special services) bagi murid, mengatur penyelenggaraan dan
aktivitas pengajaran, penyelenggaran testing dan kegiatan evaluasi,
mempersiapkan laporan tentang kemajuan masalah disiplin murid, pengaturan
organisasi siswa, masalah absensi, dan sebagainya.
3.3
Mengatur
Administrasi Pegawai
Termasuk
dalam bidang ini yaitu menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan
penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan
pemberhentian anggota staf sekolah, pembagian tugas-tugas di kalangan anggota
staf sekolah, masalah jaminan kesehatan dan ekonomi, penciptaan hubungan kerja
yang tepat dan menyenangkan, masalah penerapan kode etik jabatan.
3.4
Mengatur
Administrasi Perlengkapan
Pengelolaan
ini menyangkut usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan
pemakaian, pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat material
sekolah, keindahan serta kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa antara
lain gedung (ruangan sekolah), lapangan tempat bermain, kebun dan halaman
sekolah, meubel sekolah, alat-alat pelajaran klasikal dan alat peraga,
perpustakaan sekolah, alat-alat permainan dan rekreasi, fasilitas pemeliharaan
sekolah, perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus, transportasi sekolah, dan alat-alat
komunikasi.
3.5
Mengatur
Administrasi Keuangan
Dalam
bidang ini menyangkut masalah-masalah urusa gaji guru-guru dan staf sekolah,
urusan penyelenggaraan otorisasi sekolah, urusan uang sekolah dan uang
alat-alat murid-murid, usaha-usaha penyediaan biaya bagi penyelenggaraan
pertemuan dan perayaan serta keramaian.
3.6
Mengatur
Administrasi Perpustakaan
Kepala
sekolah sebagai administrator pendidikan hendaknya mengetahui bagaimana
mengelola perpustakaan sekolah yang memenuhi standart, agar perpustakaan dapat
dimanfaatkan secara optimal. Adalah menjadi tanggung jawab kepala sekolah untuk
mengambil kepemimpinan di dalam mengembangkan perpustakaan sekolah yang
memenuhi standar. Maka dari itu kepala sekolah hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut ini:
1.
Perpustakaan sekolah
sebaiknya berada dibawah “direction” seseorang/staf sekolah yang
terlatih dan terdidik dengan baik dalam bidang perpustakaan;
2.
Perpustakaan sekolah
harus memiliki sejumlah buku “reference” yang cukup (termasuk
ensiklopedia, atlas, kamus dan sejenisnya), sejumlah buku dari semua mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah (yang patut digunakan sebagai bacaan
pelengkap siswa) dan bahan-bahan umum yang terseleksi sesuai dengan minat dan
kebutuhan tersebut;
3.
Memakai suatu
sistem klasifikasi tertentu yang memadai, dimana koleksi (buku) diklasifikasi,
di label, dan di “shelving” berdasarkan sistem tersebut;
4.
Adanya perlengkapan
yang memadai dalam bentuk ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk mereparasi,
disampinng itu juga “jalan masuk “accessioning”;
5.
Melengkapi dan
mengejakan suatu “record system” yang meliputi catatan peminjaman dan
pengembalian, catatan-catatan buku yang hilanng, rusak atau dibuang.
6.
Melengkapi dengan
sejumlah fasilitas untuk membeli buku-buku termasuk publikasi dan informasi
lain tentang buku-buku yang baru diterbitkan;
7.
Adanya perlengkapan
bagi siswa, termasuk jadwal yang lengkap.
3.7
Mengatur
Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Untuk
memperoleh simpati dan bantuan dari masyarakat termasuk orang tua murid-murid,
dan untuk dapat menciptakan kerjasama antara sekolah-rumah- dan lembaga-lembaga
sosial.[4]
BAB IV
JADWAL
KERJA KEPALA SEKOLAH
4.1 Kegiatan Harian
1.
Memeriksa daftar
hadir guru, tenaga tehnis pendidikan, dan tenaga tata usaha.
2.
Mengatur dan
memeriksa 7 K disekolah ( keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan,
keteladanan, ketertiban, kekeluargaan)
3.
Memeriksa
program kerja guru dan persiapan pengajaran yang menunjang proses belajar
mengajar.
4.
Menyelesaikan
surat-surat, menerima tamu dan menyelesaikan pekerjaan kantor lainnya.
5.
Mengatasi
hambatan-hambatan terhadap kelancaran berlangsungnya proses belajar mengajar.
6.
Mengatasi kasus
yang terjadi pada hari itu.
7.
Memeriksa segala
sesuatu yang terjadi sampai selesainya jam kerja sekolah pada hari itu
8.
Memeriksa
keterlaksanaannya 8 Progran Standar Nasional Pendidikan.
4.2 Kegiatan Mingguan
Disamping
kegiatan-kegiatan harian perlu pula dilaksanakan kegiatan mingguan sekolah
sebagai berikut :
1.
Upacara tiap
hari senin dan hari besar Nasional yang ada pada hari minggu tersebut.
2.
Shalat Dhuha
berjamaah setiap hari senin, Rabu, dan Jum’at.
3.
Memeriksa agenda
dan menyelesaikan surat-surat.
4.
Mengadakan
pertemuan mingguan untuk menelah kembali kegiatan yang lalu dan menyiapkan
segala sesuatu untuk pelaksanaan kegiatan minggu berjalan.
5.
Mengatur
pengadaan keperluan perlengkapan kantor / sekolah.
6.
Mengevaluasi Program
Kegiatan Harian Sekolah.
4.3 Kegiatan Bulanan
Awal bulan
1.
Melaksanaan
penyelesaian gaji pegawai, dan guru laporan bulanan, rencana keperluan
perlengkapan kantor, sekolah dan rencana belanja bulanan.
2.
Melaksanakan
Pemeriksaan Umum terhadap :
· Agenda kelas.
· Daftar hadir guru dan pegawai.
· Kumpulan bahan Evaluasi berikut Analisanya.
· Kumpulan Persiapan Pengajaran Guru.
· Diagram Pencapaian Kurikulum.
· Program perbaikan dan pengayaan.
· Diagram daya serap siswa.
· Buku catatan BP / BK.
· Agenda kelas.
· Daftar hadir guru dan pegawai.
· Kumpulan bahan Evaluasi berikut Analisanya.
· Kumpulan Persiapan Pengajaran Guru.
· Diagram Pencapaian Kurikulum.
· Program perbaikan dan pengayaan.
· Diagram daya serap siswa.
· Buku catatan BP / BK.
3.
Memberi Peunjuk
/ catatan kepada guru yang mengalami kesulitan, siswa yang pelu diperhatikan
dalam rangka pembinaan siswa.
Akhir
Bulan
1.
Penutupan Buku
Pemeriksaan dan Pelaporan
2.
Pertanggung
jawaban keuangan.
3.
Evaluasi
terhadap persediaan dan penanggungan alat dan bahan praktek.
4.
Evaluasi masing-masing
Program Kegiatan.
4.4 Kegiatan Akhir Tahun
Ajaran
Setelah
akhir tahun perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka penutupan akhir
tahun pelajaran sekaligus melaksanakan kegiatan persiapan untuk tahun pelajaran
yang akan datang:
1.
Menyelesaikan
penutupan buku Inventaris dan keuangan.
2.
Menyelenggarakan
UN dan UAS.
3.
Menyelenggarakan
persiapan kenaikan kelas / tigkat yang meliputi:
Ø Pengisian Leger ( daftar nilai ).
Ø Penyiapan bahan-bahan untuk rapat guru.
Ø Pengisian raport dan nilai UN.
Ø Kegiatan akhir tahun ajaran, kenaikan kelas, pembagian raport, penyerahan SKHU, dan pelepasan Kelulusan.
Ø Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran yang bersangkutan.
Ø Membuat rencana perbaikan dan pemeliharaan sekolah serta alat Bantu pendidikan.
Ø Membuat rencana keuangan tahun yang akan datang.
Ø Membuat laporan Akhir tahun pelajaran.
Ø Melaksanakan kegiatan penerimaan siswa baru yang meliputi:
a) Persiapan formulir syarat-syarat penerimaan siswa baru.
b) Pembentukan panitia penerimaan / pendaftaran siswa baru.
c) Penyusunan syarat-syarat penerimaan siswa baru.
d) Rapat Panitia Penerimaan Siswa Baru
Ø Pengisian Leger ( daftar nilai ).
Ø Penyiapan bahan-bahan untuk rapat guru.
Ø Pengisian raport dan nilai UN.
Ø Kegiatan akhir tahun ajaran, kenaikan kelas, pembagian raport, penyerahan SKHU, dan pelepasan Kelulusan.
Ø Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran yang bersangkutan.
Ø Membuat rencana perbaikan dan pemeliharaan sekolah serta alat Bantu pendidikan.
Ø Membuat rencana keuangan tahun yang akan datang.
Ø Membuat laporan Akhir tahun pelajaran.
Ø Melaksanakan kegiatan penerimaan siswa baru yang meliputi:
a) Persiapan formulir syarat-syarat penerimaan siswa baru.
b) Pembentukan panitia penerimaan / pendaftaran siswa baru.
c) Penyusunan syarat-syarat penerimaan siswa baru.
d) Rapat Panitia Penerimaan Siswa Baru
4.5 Kegiatan Awal
Tahun Ajaran
Menetapkan
rencana kegiatan sekolah pada tahun pelajaran yang akan datang:
1.
Membuat Program
Kerja Sekolah.
2.
Merefleksi
Program Kegiatan Tahun lalu.
3.
Kebutuhan Guru /
TU.
4.
Pembagian tugas
mengajar.
5.
Program
Persiapan Pengajaran.
6.
Kebutuhan buku
pelajaran dan buku pegangan guru.
7.
Kelengkapan
alat/bahan pengajaran.
Dalam
melaksanakan tugasnya Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang ditunjuk sebagai Wakil Kepala
Sekolah, urusan Kurikulum, urusan Kesiswaan, urusan Humas, urusan saranna dan
prasarana.
BAB V
KEPALA
SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
Kepala sekolah sebagai supervisor artinya kepala sekolah
berfungsi sebagai pengawas, pengendali, membina, pengarah, dan pemberi contoh
kepada pa guru dan karyawannya di sekolah. Salah satu hal yang terpenting bagi
kepala sekolah sebagai supervisor adalah memahami tugas dan kedudukan karyawan
– karyawannya atau di sekolah yang di pimpinnya, Dengan demikian kepala sekolah
bukan hanya mengawasi karyawan dan guru yang sedng melaksanakan kegiartan,
tetapi ia membekali diri denggan pengetahuan dan pemahamannya tentang tugas dan
fugsi stafnya, agar pengawasan dan pembinaan berjalan dengan baik dan tidak
membingungkan[6]
Dalam menjalankan fungsinya sebagai supervisor, kepala
sekolah harus mamapu menguasai tugas – tugasnya dan melaksanakan tugasnya denga
baik, ia bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan sekolah, mengatur proses
belajar mengajar,mengatur hal – hal yag menyangkut kesiswaan, pesonalia, sarana
dan prasarana yang dibutuhkan daalam pelajaran, ketatausahaan, keuangan, serta
mengatur hubungan dengan masyarakat.
Dalam hal ini sebainya kepala sekolang melibatkan para
guru, petugas administrasi, da bagisn lainnya, ataupun pemerintahan setempat,
agar rencana yang telah di susun dapat dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.
5.1 Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai
supervisor (Hendiyat Soetopo dan Wasty 1998 : 42) bertugas mengatur seluruh
aspek kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat berjalan dengan lancar dan
dapat memberikan hasil yang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Adapun
aspek-aspek kurikulum tersebut, meliputi :
1.
Membantu guru-guru dalam merencanakan, melaksanakan dan
menilai kegiatan program satuan pelajaran
2.
Membantu guru dalam menyusun kegiatan belajar mengajar.
3.
Membantu guru dalam menilai proses dan hasil belajar
mengajar
4.
Membantu guru dalam menilai hasil belajar siswa
5.
Membantu guru dalam menterjemahkan kurikulum ke dalam
pengajaran
Neagley, sebagaimana dikutip Made Pidarta (1997 : 67 )
menulis 10 (sepuluh) tugas supervisor sebagai berikut :
1.
Mengembangkan kurikulum
2.
Mengorganisasi pengajaran
3.
Menyiapkan staf pengajaran
4.
Menyiapkan fasilitas belajar
5.
Menyiapkan bahan-bahan pelajaran
6.
Menyelenggarakan penataran-penataran guru
7.
Memberikan konsultasi dan membina anggota staf pengajar
8.
Mengkoordinasi layanan terhadap para siswa
9.
Mengembangkan hubungan dengan masyarakat
10. Menilai pengajaran
Ruang lingkup tugas supervisi di sekolah meliputi
berbagai aspek kehidupan sekolah, khususnya yang berhubungan dengan
penyelenggaraan proses belajar – mengajar, sebagai implementasi kurikulum yang
berlaku.
Dengan
demikian, sebagai supervisor, kepala sekolah melakukan langkah-langkah konkret,
sebagai berikut:
1.
Menyusun rencana dan kebijakan bersama
2.
Melibatkan partisipatif seluruh guru dan staf sekolah
3.
Membantu dan mendorong agar semua bawahannya dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi
4.
Memberikan contoh yang patut ditiru oleh bawahannya
5.
Melakukan pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
mufakat dengan seluruh bawahannya
6.
Memerhatikan program kerja dan pelaksanaan program kerja
yang sesuai dengan kecakapan bawahannya
7.
Meningkatkan kreativitas dan idealisme bawahannya guna
kemajuan bersama
8.
Melakukan pembinaan personal dan kelompok kerja para guru
9.
Memberikan bantuan moriel dan materiil demi kemajuan guru
dan seluruh karyawannya
Kepala sekolah juga harus memiliki pengetahuan dan
kecakapan tinggi yang sesuai dengan bidang tanggung jawabnya dalam sekolah
tersebut. Dengan demikian, dia dapat menjalankann perannya sebagai pimpinan
organisasi yang baik. Kepala sekolah juga harus memiliki ide-ide kreatif yang
dapat meningkatkan perkembangan sekolah. Dengan bantuan para guru, ia dapat
mendiskusikan ide-ide tersebut untuk diterapkan pada sekolah. Bila dicapai
kesepakatan antara kepala sekolah dan guru, ide-ide tersebut dapat direalisasikan.
5.1.1
Meneliti Keadaan
Kepala
sekolah harus dapat meneliti syarat-syarat, mana yang telah ada dan tercukupi,
dan mana yang belum ada atau kurang secara maksimal. Contoh-contoh pertanyaan
di bawah ini menggambarkan betapa banyak syarat-syarat yang perlu diteliti dan
diusahakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor :
1.
Bagaimana
keadaan gedung sekolah? Sudah baik dan memenuhi syarat atau sudah rusak?
Bagaimana usaha perbaikannya?
2.
Apakah
perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran memenuhi persyaratan filosofis,
psikologis dan didaktis? Jika belum apa kurangnya? Bagaimana usaha
mencukupinya?
3.
Bagaimana
keadaan gurunya, terlalu banyak wanitanya/ terlalu banyak guru honorer dari
pada guru tetap? apakah kemungkinan usaha untuk menjaga keadaan sebaik-baiknya?
4.
Bagaimana hasil
pelajaran dan pendidikan anak-anak? Terlihatlah adanya kemajuan/perbaikan dari
tiap triwulan atau semester dari tahun ke tahun?
5.
Bagaiman sikap
dan perasaan tanggung jawab guru-guru dalam berpartisipasi terhadap pembinaan
dan kemajuan sekolah? Adakah sikap dan sifat kepemimpinan sekolah yang
kurang sesuai mempengaruhi kehidupan sekolah pada umumnya?
5.2 Prinsip-Prinsip Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Dari
uraian diatas kita ketahui betapa banyak dan besar tanggung jawab kepala
sekolah sebagai supervisor. Oleh karena itu seperti yang dikatakan oleh Moh.
Rifai, MA. Untuk menjalankan tindakan-tindakan supervisi sebaik-baiknya, kepala
sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.
Supervisi
hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif.
Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin prasangka guru-guru/pegawai sekolah.
Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin prasangka guru-guru/pegawai sekolah.
b.
Suprevisi harus
didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.
c.
Supervisi tidak
boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh lekas merasa kecewa.
d.
Supervisi tidak
bersifat mendesak (otoriter).
e.
Supervisi tidak
boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan.
Supervisi harus didasarkan pada keadaan yang riil dan sebenarnya.
Supervisi harus didasarkan pada keadaan yang riil dan sebenarnya.
f.
Supervisi harus
sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.
5.3 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Hasil Supervisi
Apabila
prinsip-prinsip supervisi diatas diperhatikan dan benar-benar dilakukan oleh
kepala sekolah, kiranya dapat diharapkan setiap sekolah akan berangsur-angsur
maju dan berkembang sebagai alat yang benar-benar memenuhi syarat untuk
mencapai tujuan pendidikan. Akan tetapi kesanggupan dan kemampuan seorang
kepala sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat lambatnyahasil supervisi
itu antara lain:
1.
Lingkungan
masyarakat dimana sekolah berada.
2.
Besar kecilnya
sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah.
3.
Tingkatan dan
jenis sekolah.
4.
Keadaan
guru-guru dan pegawai-pegawai yang tersedia.
5.
Kecakapan dan
keahlian kepala sekolah itu sendiri.
BAB
VI
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Kepala
sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Kualitas kepemimpinan kepala sekolah
sangat berpengaruh terhadap terbentuknya semangat kerja, kerja sama yang
harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang
menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru. Selain sebagai pemimpin pendidikan
kepala sekolah juga sebagai Administrator, bertanggung jawab terhadap
kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Hal tersebut
mencakup seluruh kegiatan sekolah, seperti; proses belajar-mengajar, kesiswaan,
personalia, sarana prasarana, ketatausahaan dan keuangan serta mengatur
hubungan sekolah dengan masyarakat. Selain itu juga, kepala sekolah bertanggung
jawab terhadap keadaan lingkungan sekolahnya.
Kepala
sekolah juga sebagai supervisor berarti bahwa ia harus meneliti, mencari dan
menentukan syarat-syarat mana saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya.
Kepala sekolah harus dapat meneliti syarat-syarat mana yang telah ada dan
tercukupi, dan mana yang belum ada atau kurang secara maksimal. Adapun beberapa
faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil
supervisi itu antara lain
1.
Lingkungan
masyarakat dimana sekolah berada.
2.
Besar kecilnya
sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah.
3.
Tingkatan dan
jenis sekolah.
4.
Keadaan
guru-guru dan pegawai-pegawai yang tersedia.
5.
Kecakapan dan
keahlian kepala sekolah itu sendiri
[1] Encep
Safrudin Muhyi, Kepemimpinan Pendidikan Transformasional, (Jakarta,
Diadit Media, 2011), hlm. 135-138.
[2] .2012. Kepempipinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan profesionalisme Guru. Http://mpilovers2010.blogspot.com/2012/03/kepemimpinan-kepala-sekolah-dalam.html#!/2012/03/peningkata-profesionalisme-guru.html
[5] Drs. Herabudin, M.Pd, Administrasi dan
Supervisi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), Cet. 1, Hal.124-127
[6] Drs. Herabudin, M.Pd, Administrasi dan
Supervisi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), Cet. 1, Hal. 210-213
[7] DRS. M.
Ngalim Purwanto, Mp., Administrasi dan Supervisi Pendidikan,
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005) Cet 15. Hal. 117
DAFTAR
PUSTAKA
Daryanto. 2010. Administrasi
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Dirawat, dkk,
1986, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Muhyi, Encep Safrudin. 2011. Kepemimpinan
Pendidikan Transformasional. Jakarta:
Diadit Media
Mulyasa, H.E. 2011. Mengenal Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara
Purwanto Ngalim,
2002, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sagala, Syaiful. 2012. Administrasi Pendidikan Kontemporer.
Bandung: Alfabeta
Anonim. 2012.
Tugas dan Peran kepala Sekolah Sebagai Pemimpin. http://Wiki.Bestlagu.Com/News/169175-Tugas-Dan-Peran-Kepala-Sekolah-Sebagai-Pemimpin.Html
Yuliana, Lia.
2010. Pelaksanaan
Supervisi Pendidikan oleh Kepala Sekolah terhadap Guru. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Artikel%20Supervisi
%20PPM_0.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar